PENGGUNAAN METODE DRILL MEMBACA AL-QUR’AN
SURAH AL-
QODR MATERI BACAAN
RA’ TAFKHIM RA’TARQIQ DAN RA’ JAWAZUL WAJHAINI KELAS VI
MI DARUL
BAROKAH SURABAYA
Oleh:
MUHAMMAD RIFA’I
NIM : 21404102730
Dosen Pembimbing:
Drs. H. SUISMANTO, M.Ag
PPG DALJAB 2022
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA
LEMBAR PENGESAHAN
Tugas PTK ini dibuat untuk menyelesaikan
tugas PPL pada pelaksanaan PPG di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta atas nama
Muhammad Rifa’I, S.Pd.I dengan judul “Penggunaan Metode Drill Membaca
Al-Qur’an Surah Al- Qodr Materi Bacaan
Ra’ Tafkhim Ra’tarqiq Dan Ra’ Jawazul Wajhaini Kelas VI” MI Darul
Barokah Surabaya
Pada Tanggal : 17 September – 18 Oktober
2022
Tempat : MI Darul Barokah
Mengetahui
|
Surabaya , 18
Oktober 2022
|
Siti Mutiatuz
Zahroh, S.Pd.I |
Muhammad Rifa’I,
S.Pd.I |
KATA PENGANTAR
بسم الله الر حمن الر حيم
Puji dan syukur peneliti panjatkan
kepada Allah SWT, yang dengan segala kasih dan kemurahan-Nya PTK ini dapat
diselesaikan.
Penulis menyadari bahwa dalam
penyusunan PTK ini tidak sedikit hambatan dan kesulitan yang dihadapi, Namun
berkat bantuan dan motivasi yang tidak ternilai dari berbagai pihak, akhirnya PTK
ini selesai pada waktunya. Penulis menyampaikan terima kasih yang
sedalam-dalamnya dan rasa hormat kepada semua pihak yang telah membantu dalam
menyelesaikan PTK ini, khususnya kepada yang terhormat :
- Bapak Drs. H. Suismanto, M.Ag selaku Dosen pembimbing pada
penelitian ini
- Siti Mutiatuz Zahroh, S.Pd.I selaku Kepala Sekolah MI Darul Barokah
Surabaya yang memberikan izin dan kesempatan kepada penulis untuk
melakukan penelitian.
- Para guru dan karyawan MI Darul Barokah Surabaya Surabaya yang
banyak memberikan bantuan, masukan dan dorongan dalam menyelesaikan PTK
- Serta semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu
secara langsung dalam membantu kelancaran penulisan PTK ini.
Semoga amal dan jasa mereka diterima
oleh Allah swt sebagai amal sholeh dan
dibalas-Nya dengan pahala yang berlipat ganda. Amin ya Rabbal 'alamin. Akhirnya
penulis berharap semoga PTK ini bermanfaat, khususnya bagi penulis dan umumnya
bagi para pembaca yang budiman.
Surabaya , 18 Oktober 2022
Peneliti
Muhammad Rifa’I, S.Pd.
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Masalah pendidikan dan pengajaran merupakan masalah yang
perlu diperhatikan, dimana banyak faktor yang mempengaruhinya salah satu faktor
yang sangat berpengaruh adalah guru. Guru merupakan komponen pengajaran yang
memegang peranan penting dan utama karena keberhasilan proses belajar mengajar
sangat ditentukan oleh faktor guru.
Al–Qur’an merupakan mukjizat dari Allah yang diturunkan
kepada Nabi Muhammad SAW, hingga sampai saat ini menjadi pedoman bagi umat
islam. Manusia menjadikan Al-Qur’an sebagai petunjuk jalan kebenaran untuk
meraih kebahagiaan serta kesejahteraan hidup di dunia. Karena itu membaca dan
memahami isi kandungan dari Al-Qur’an bernilai ibadah.
Banyak jalan yang harus ditempuh untuk menempatkan Al-Qur’an sebagai petunjuk
menuju jalan yang benar, salah satunya yakni bisa membaca Al-Qur’an. Dalam
membaca Al-Qur’an terdapat cara membacanya, termasuk membaca Al-Qur’an dengan
benar. Membaca Al–Qur’an dengan benar merupakan kewajiban bagi umat islam
karena kesalahan dalam membaca Al- Qur’an dapat mengubah makna yang terdapat
didalamnya. Adapun membaca Al-Qur’an dengan bacaan yang benar yakni sesuai
dengan ilmu tajwid. Ilmu tajwid adalah ilmu yang mempelajari tentang tata cara
membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar. Yaitu dengan menempatkan huruf yang
asli, seperti makhraj dan sifatnya serta semua ketentuan yang berkaitan dengan
membaca Al-Qur’an (Munir dkk, Imu Tajwid dan Seni Baca Al-qur’an,
(Jakarta:Rineka Cipta,2003), 8.)
Pembelajaran
teori makharijul huruf dan shifatul huruf disertai media yang berupa gambar
tempat keluarnya huruf hijaiyah dengan tujuan agar mengetahui letak keluarnya
huruf. Selain itu, juga harus mengajarkannya secara langsung cara membaca
Al-Qu’ran dengan tartil dan sesuai dengan ilmu tajwid. Apabila belajar membaca
Al-Qur’an tidak diimbangi dengan praktik maka akan terjadi kesalahpahaman dan
ketidaksesuaian antara teori dan praktik pelafalan (2 Ibid, 17.)
Pada
dunia pendidikan formal, mata pelajaran Al-Qur’an Hadits telah mengaplikasikan
materi membaca maupun memahami isi kandungan Al- Qur’an. Dengan adanya
keterampilan membaca, peserta didik mampu dengan benar. Materi yang terdapat
pada pembelajaran Al-Qur’an Hadits salah mengaplikasikan bacaan Al-Qur’an
satunya yakni mendemonstrasikan bacaan Ra.(Kemenag RI, Buku Siswa Qur’an Hadist
Kelas VI MI (Jakarta: Kementerian Agama, 2016), 43.
Peneliti
melakukan observasi di MI Darul Barokah Surabaya, pada siswa kelas IV mata
pelajaran Al-Qur’an Hadits materi bacaan Ra Tafkhim Ra Tarqiq dan Ra’ Jawazul
wajhaini. Terdapat suatu permasalahan pada pembelajaran Al-Qur’an Hadits yakni
kegiatan pembelajaran kurang maksimal, karena metode yang digunakan oleh guru
yakni ceramah dan penugasan. Dengan metode tersebut, mengakibatkan kurangnya
peserta didik dalam latihan membaca Al-Qur’an
Untuk mencapai tujuan pembelajaran, Metode Drill dapat
meningkatkan keterampilan membaca Al-Qur’an karena peserta didik terlatih dan
lebih teliti dalam mendorong daya ingatnya. (Chaerudin B, Metodologi Pengajaran
Agama Islam Luar Sekolah , (Yogyakarta: Lanarka, 2009), 34)
Berdasarkan permasalahan tersebut, metode Drill sangat
membantu untuk memecahkan masalah dalam keterampilan membaca Al-Qur’an siswa.
Metode Drill merupakan suatu cara mengajar siswa dengan melaksanakan latihan-latihan
agar siswa dapat memliki keteramilan yang lebih tingi dari apa yang telah
dipelajari. Metode Drill juga memotivasi siswa agar responsif dan fungsional,
yang berarti siswa dapat menerima pengetahuan yang akan selalu diingat serta
siap dimanfaatkan oleh siswa dalam kehidupan. (7 Roestiyah N.K, Strategi
Belajar Mengajar, ( Jakarta : PT Rineka Cipta, 2008 ), 126.)
B. Rumusan Masalah
Bagaimana
penerapan metode drill dalam mata pelajaran Al-Qur’an Hadist materi bacaan Ra
pada siswa kelas VI MI Darul Barokah Surabaya?
C. Tujuan Penelitian
Dari latar belakang dan rumusan masalah diatas, maka
tujuan penelitian ini adalah:
Untuk mengetahui
penerapan metode Drill dalam mata pelajaran Al-Qur’an Hadits materi bacaan Ra’ pada
siswa VI MI Darul Barokah Surabaya
D. Manfaat Penelitian
1) Bagi Peneliti
Menambah pengalaman dan wawasan dalam mengetahui
penggunaan metode Drill dalam meningkatkan pemahaman siswa dalam memahami
materi pelajaran.
2) Bagi Lembaga
Untuk mengetahui dan meneliti kemampuan dalm menerapakan
ilmu dan teori yang didapat serta sebagai bahan referensi bagi penelitian
sejenis pada masa yang akan datang.
3) Bagi Siswa
Agar siswa lebih mudah dalam menerima materi dan memahami
yang disampaikan oleh guru, serta lebih mudah dalam memahami konsep
pembelajaran al qur’an hadis dengan mengunakan metode drill, agar siswa lebih
cepat menangkap pelajaran yang disampaikan oleh guru.
4) Bagi Guru
Agar guru lebih mudah menyampaikan materi secara logis,
praktis, sistematis serta efektif dan efisien dalm mencapai hasil pembelajaran
yang maksimal.
E. Hipotesis Penelitian
Dengan penggunaan metode driil dalam pelajaran al qur’an
hadist dapat memudahkan bagi siswa untuk memahami materi yang telah
disampaikan.
BAB 11
KAJIAN PUSTAKA
1. Pengertian Metode Drill
Metode
Drill berasal dari dua kata, yaitu metode dan Drill. Metode secara bahasa, metode
berasal dari bahasa Yunani, yaitu Methodos. Kata ini terdiri dari dua suku
kata, yaitu metha yang berarti melalui atau melewati, dan hodos yang berarti
jalan atau cara. Maka metode memiliki arti suatu jalan yang dilalui untuk
mencapai tujuan.
Sedangkan menurut istilah, metode dapat dimaknai sebagai
jalan yang ditempuh oleh seseorang supaya sampai pada tujuan tertentu, baik
dalam lingkungan atau periagaan maupun dalam kaitan ilmu pengetahuan dan
lainnnya. Metode Drill juga dapat diartikan sebagai cara mengajar siswa dengan
memberikan latihan0-latihan, agar siswa memiliki ketangkatasan dan keterampilan
yang lebih tinggi dari sesuatu yang dipelajari. (Kezia Irene Astuningtias dkk, Penerapan Metode
Drill Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kognitif Siswa Kelas IX Materi
Statistika di SMP Kristen Rantepaq, Journal of
Holistic Mathematics Education,
Vol 1 No 1 Desember 2017, 54)
Metode Drill adalah
pmetode yang dilakukan dengan cara memberikan latihan keterampilan yang
dilakukan secara berulang-ulang untuk mencapai suatu keterampilan siswa. Metode
drill tepat digunakan di antaranya:
- Untuk kecakapan mental, misalnya praktik
sholat, thaharoh, membaca Al-Qur’an dengan ilmu tajwid, dll
- Untuk ketajaman asosiasi, misalnya :
mengenal simbol, membaca peta, dll
- Untuk kecakapan motoris, misalnya :
menulis arab, memandikan mayat, dll. (26 Enok Ratnaningsih, Efektivitas
Metode Dril Dan Resitasi Dalam Meningkatkan Pemahaman dan Ketrampilan
Siswa Terhadap Hukum Bacaan Qolqolah dan Ro’ Di SMP Negeri 1 Subang,
Jurnal Pendidikan Agama Islam Ta’lim Vol.10 No.10-201, 83.)
2.
Tujuan Penggunaan Metode Drill
Tujuan dari penggunaan
metode drill adalah sebagai berikut :
- Memiliki kemampuan menghafalakan
kata-kata, menulis, mempergunakan alat.
- Mengembangkan kecakapan intelek, seperti
menerapkan aturan dan hukum membaca Al-Qur’an dalam membaca Al-Qur’an.
- Memiliki kemampuan menghubungkan antara
sesuatu keadaan dengan yang lain.
- Untuk memperoleh suatu ketangkasan,
keterampilantentang sesuatu yang dipelajari siswa dengan melakukannya
secara praktis pengetahuan yang telah dipelajari. Dan siap dipergunakan
bila sewaktuwaktu diperlukan.
3.
Hal Yang Harus Diperhatikan Dalam metode Drill
Ada beberapa hal yang
harus diperhatikan bagi seorang guru dalam menggunakan metode drill ini, yaitu:
- Tujuan harus dijelaskan kepada siswa
sehingga selesai latihan mereka dapat mengerjakan dengan tepat sesuai apa
yang diharapkan.
- Tentukan dengan jelas keb iasaan yang
dilatihkan sehingga siswa mengetahui apa yang harus dikerjakan.
- Lama latihan disesuaikan dengan
kemampuan siswa.
- Selingilah latihan agar tidak
membosankan.
- Perhatikan kesalahan umum yang dilakukan
siswa untuk perbaikan.(Roestiyah, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta :
PT.Rineka Cipta,2001), 127.
4.
Langkah-langkah Metode Drill
Dalam pelaksanaan metode
drill dapat ditempuh langkah-langkah berikut ini:
- Siswa diberi pengertian sebelum diadakan
latihan.
- Latihan pertama hendaknya bersifat
diagnosis. Jika kurang berhasil, maka diadakan perbaikan agar lebih
sempurna.
- Latihan tidak perlu lama, asalkan sering
dilaksanakan.
- Harus menyesuaikan taraf kemampuan siswa.
- Pada proses latihan, hendaknya
mendahulukan hal yang esensial dan berguna.
- Jika suatu latihan telah dikuasai oleh
anak, taraf berikutnya adalah aplikasi.28
BAB 111
METODE PENELITIAN
A.RENCANA TINDAKAN
1.
Perencanaan Tindakan
Penelitian ini dilakukan pada peserta didik kelas VI MI Darul
Barokah Surabaya, karena rata-rata siswa mengalami kesulitan dalam membaca
Al-Qur’an sehingga keterampilan membaca Al-Qur’an pada mata pelajaran Al-Qur’an
Hadits di kelas VI MI Darul Barokah Surabaya masih rendah. Hal tersebut
dikarenakan oleh beberapa faktor seperti, kurangnya motivasi siswa, kurangnya
siswa dalam berlatih membaca Al-Qur’an, kurangnya keaktifan siswa dalam
kegiatan pembelajaran, serta terdapat beberapa siswa yang masih belum lancar
dalam membaca Al-Qur’an
Dari perencanaan maka
dilakukan suatu tindakan diantaranya ;
PERTEMUAN I
Tahap Awal
- Salam pembuka
- Perkenalan antar
peneliti dengan siswa
- Motivasi dalam
appersepsi
Tahap Inti
- Mencatat materi yang
akan disaampikan
- Menjelaskan materi
sesuai dengan persiapan yang telah direncanakan
- Mengaktifkan siswa
dengan memberi waktu bertanya
- Memberikan
pertanyaan untuk mengetahui seberapa jauh pemahaman siswa tentang materi
yang telah diajarkan
Tahap Akhir
- Peneliti memberikan
motivasi dan diharapakan dari para siswa untuk belajar dan membaca materi
yang akan dibahas selanjutnya.
- Penilaian proses
- Menutup pertemuan
PERTEMUAN II
Tahap Awal
- Membuka pelajaran
- Memberikan motivasi
dan appersepsi
Tahap Inti
- Mencatat materi yang
akan disampaikan
- Menjelaskan materi
sesui dengan persiapan yang telah direncanakan
- Mengaktifkan siswa
dengan memberi waktu bertanya
- Memberikan
pertanyaan untuk mengetahui seberapa jauh pemahaman siswa tentang materi
yang telah diajarkan
Tahap Akhir
- Kesimpulan
- Penilaian proses
- Pemberian proses
- Pemberian tugas
- Penutup pertemuan
PERTEMUAN KE III
Tahap Awal
- Membuka pealjaran
- Mengecek tugas
minggu lalu aapakah telah dikerjakan, dan membahas soal yang diaanggap
sulit
- Memberikan motivasi
Tahap Inti
- Mencatat materi yang
akan disampaikan
- Menjelaskan materi
sesuai dengan persiapan yang telah direncanakan
- Mengaktifkan siswa
dengan memberi waktu bertanya
- Memberikan
pertanyaan untuk mengetahui seberapa jauh pemahaman siswa tentang materi
yang telah diajarkan.
Tahap Akhir
- Kesimpulan dan
tindak lanjut
- Penilaian proses
- Menutup pertemuan
PERTEMUAN IV
Tahap Awal
- Membuka pelajaran
- Memberiakn motivasi
dan appersepsi
Tahap Inti
- Mencatat materi yang
akan disampaikan
- Menjelaskan materi
sesuai dengan persiapan yang telah direncanakan
- Mengaktifkan siswa
dengan memberi waktu bertanya
- Memberikan pertanyaan
untuk mengetahui seberapa jauh pemahaman siswa tentang materi yang telah
diajarkan.
Tahap Akhir
- Kesimpulan dan
tindak lanjut
- Penilaian proses
- Pemberian tugas
- Menutup pertemuan
PERTEMUAN V
Tahap Awal
- Membuka pelajaran
- Peneliti meminta
siswa untuk mmengumpulkan tugas minggu lalu
- Memberikan motivasi
dan appersepsi
Tahap Inti
- Mencatat materi yang
akan disampaikan
- Menjelaskan materi
sesui dengan persiapan yang telah direncanakan
- Mengaktifkan siswa
dengan memberi waktu bertanya
- Memberikan
pertanyaan untuk mengetahui seberapa jauh pemahaman siswa tentang materi
yang telah diajarkan
Tahap Akhir
- Kesimpulan
- Penilaian proses
- Penutup pertemuan
PERTEMUAN VI
Tahap Awal
- Membuka pelajaran
- Memberikan motivasi
dan appersepsi
Tahap Inti
- Mencatat materi yang
akan disampaikan
- Menjelaskan materi
sesui dengan persiapan yang telah direncanakan
- Memberikan informasi
tentang materi, kemudian melakukan tanya jawab untuk mengetahui seberapa
jauh pemahaman siswa tentang materi yang telah diajarkan.
- Mengaktifkan siswa
dengan memberi waktu bertanya
- Memberikan
pertanyaan untuk mengetahui seberapa jauh pemahaman siswa tentang materi
yang telah diajarkan
Tahap Akhir
- Kesimpulan daan
tindak lanjut
- Penilaian proses
- Pemberian tugas
- Penutup pertemuan
PERTEMUAN VII
Tahap Awal
- Membuka pelajaran
- Memberikan motivasi
dan appersepsi
Tahap Inti
- Memberikan
kesempatan kepada siswa untuk mempelajari materi yang telah dipelajari
pada pertemuan sebelumnya.
- Mengaktifkan siswa
dengan memberi waktu bertanya
- Memberikan soal-soal
tentang materi yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya (ulangan)
Tahap Akhir
- Peneliti meminta
siswa mengumpulakan tugas setelah waktunya
habis
- Penutup pertemuan
PERTEMUAN VIII
Tahap Awal
- Membuka pelajaran
- Memberikan motivasi
dan appersepsi
Tahap Inti
- Membahas soal
ulangan, yang dianggap sulit oleh siswa
- Memberikan soal-soal
tentang materi yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya (ulangan)
Tahap Akhir
- Kesimpulan dan
perpisahan
- Menutup pertemuan
1.
Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan
adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Metode
Penelitian ini adalah penelitian kualitatif
deskriptif dimana melalui penelitian ini, penggunaan penerapan metode Drill dalam mata pelajaran Al-Qur’an Hadits materi
bacaan Ra’ pada siswa VI MI Darul Barokah Surabaya
diharapkan dapat memudahkan pemahaman siswa
dalam pelajaran Al Qur’an Hadis madrasah ibtidaiyah kelas VI MI Darul Barokah
Surabaya
2.
Lokasi Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan di MI Darul Barokah Kecamatan Kenjeran Kota Surabaya.
Peneliti
mengambil lokasi tersebut karena peneliti menjadi guru di MI Darul
Barokah Kecamatan Semampir Kota Surabaya; dan Peneliti sudah dikenal oleh
peserta didik di MI Darul Barokah Kecamatan Semampir Kota Surabaya; serta belum
ada yang melakukan penelitian di Madrasah tersebut.
3.
Waktu Penelitian
Penelitian
ini
dilakukan pada
semester
ganjil
tahun
ajaran 2022-2023. Mulai bulan September-Oktober selama 2
bulan. Penelitian dilakukan pada pertemuan
ketiga sesuai dengan program semester. Jadwal lengkap pelaksanaan sebagai
berikut :
Kegiatan |
Bulan/Minggu |
|||||||||||
September |
Oktober |
November |
||||||||||
1 |
2 |
3 |
4 |
1 |
2 |
3 |
4 |
1 |
2 |
3 |
4 |
|
1. Penyusunan Proposal |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
2. Siklus I |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Perencanaan |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Pelaksanaan dan
Observasi |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Analisis
dan Refleksi |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
3. Siklus II |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Perencanaan |
||||||||||||
Pelaksanaan dan
Observasi |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Analisis dan
Refleksi |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
4. Penulisan Laporan |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
4.
Subjek penelitian
Subjek penelitian ini
adalah siswa-siswi MI Darul Barokah Kecamatan Semampir Kota Surabaya.
kelas VI dengan jumlah siswa 15 Tahun pelajaran 2022/2023.
Jenis Kelamin |
Jumlah |
Laki-laki |
6 Siswa |
Perempuan |
9 Siswa |
Jumlah |
15 Siswa |
|
|
5.
Objek
penelitian
Objek dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa pada
pelajaran Al Qur’an Hadis kelas VI melalui penerapan metode Drill dalam mata
pelajaran Al-Qur’an Hadits materi bacaan Ra’ pada siswa VI MI Darul Barokah
Surabaya
6.
Variabel Yang diteliti
Variabel yang menjadi
sasaran dalam PTK
ini adalah peningkatan hasil belajar siswa pada
pelajaran Al Qur’an Hadits kelas VI melalui penerapan metode Drill dalam mata
pelajaran Al-Qur’an Hadits materi bacaan Ra’ pada siswa VI MI Darul Barokah
Surabaya
variabel yang mendukung diantaranya:
1.
Variabel
Input : siswa MI Darul Barokah
Kec. Semampir Kota Surabaya
2.
Variabel
Proses : penerapan metode Drill
dalam mata pelajaran Al-Qur’an Hadits materi bacaan Ra’ pada siswa VI MI Darul
Barokah Surabaya
3.
Variabel
Output : Hasil tes tulis siswa pada
materi Al Qur’an Hadits kelas VI MI Darul Barokah Kec. Semampir Kota Surabaya
7.
Data dan Sumber Data
a.
Data diperoleh pada saat peneliti melaksanakan proses
pembelajaran.
b.
Sumber data penelitian ini adalah hasil belajar peserta
didik kelas VI MI Darul Barokah Kec. Semampir
Kota Surabaya
8.
Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian yang
ditetapkan adalah Penelitian Tindakan
Kelas, pada tahap ini peneliti menentukan fokus peristiwa yang
perlu
diperhatikan khusus untuk diamati. Adapun sebagai siklus
atau tahap-tahap
penelitian tindakan
kelas adalah
sebagai berikut :
a)
Siklus I
1)
Tahap Perencanaan
Pada tahap ini peneliti mempersiapkan
proses pembelajaran
materi
a.
Mempersiapkan perangkat
pembelajaran
yang
akan
digunakan
(silabus, RPP dan
materi pembelajaran).
b.
Mempersiapkan sumber, bahan,
dan media pembelajaran
yang diperlukan.
c.
Mempersiapkan lembar pengamatan
dan
lainnya.
2)
Tahap
Pelaksanaan
Pada tahap ini peneliti melakukan
hal-hal yang telah disiapkan
pada
tahap perencanaan.
Adapun
langkah-langkah
pelaksanaanya
adalah
sebagai berikut:
a.
Kegiatan Awal
1.
Guru membuka pelajaran
dengan
mengucap salam.
2.
Guru mengecek
kehadiran siswa.
3.
Melakukan apersepsi (mengulas materi pelajaran yang lalu
dengan Tanya jawab) dengan tujuan
untuk membawa siswa agar
siap
dalam melaksanakan
proses belajar.
4.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai
kepada siswa.
b.
Kegiatan Inti
1.
Guru menayangkan video mufradat (Kosa kata)
beserta gambar binatang terkait tema
2.
Guru meminta
siswa untuk mengamati video tentang
3.
Guru meminta
siswa untuk mencatat kosa kata yang penting berkaitan dengan materi.
4.
Guru memberikan tes/kuis kepada siswa setiap individu.
5.
Guru membentuk beberapa kelompok, setiap kelompok
terdiri dari 4-5 anggota dengan kelompok dipilih secara acak.
6.
Guru memberikan LKPD yang berkaitan dengan materi yang
telah diberikan.
7.
Guru memberikan
tes/kuis kepada siswa setiap kelompok.
8.
Guru memberikan tugas kepada siswa untuk
membuat
rangkuman dan memberi penegasan pada materi yang
sudah
diberikan.
9.
Guru memberi penghargaan
kepada kelompok
berdasarkan perolehan
nilai hasil kuis awal hingga kuis selanjutnya.
c.
Kegiatan
Penutup
1.
Guru meminta siswa
menyimpulkan
materi
pembelajaran
yang sudah dipelajari.
2.
Guru menutup
dengan doa dan mengucap salam.
3)
Tahap Pengamatan
Pengamatan dilakukan oleh
teman sejawat Saiful Anam, sebagai teman berdiskusi dan saling memberi masukan
untuk merencanakan perbaikan pembelajaran selanjutnya. Kegiatan pengamatan
dilaksanakan secara kolaboratif dengan melibatkan teman sejawat untuk mengamati
tingkah laku dan sikap siswa ketika mengikuti pembelajaran Al Qur’an Hadist.
Tahap pengamatan ini dilakukan bersamaan dengan tahapan
pelaksanaan. Pada tahap ini dilakukan pengamatan
atau observasi terhadap
proses pembelajaran penerapan
metode Drill dalam mata pelajaran Al-Qur’an Hadits dengan menggunakan lembar observasi. Tujuan pengamatan ini untuk
memperoleh informasi yang mendalam tentang proses pembelajaran. lembar
observasi yang disiapkan
meliputi lembar
aktivitas belajar siswa dan aktivitas guru dalam proses
pembelajaran.
4)
Tahap Refleksi
Setelah melakukan observasi atau pengamatan terhadap
tindakan kelas,
maka
langkah selanjutya adalah
melakukan
refleksi. Pada tahap refleksi hasil yang
didapat dalam tahap observasi dianalisis
apakah sesuai dengan yang diharapkan atau
belum, dalam hal ini
diadakan perencanaan pada siklus
berikutnya jika belum sesuai dengan
tujuan yang diharapkan.
b)
Siklus II
Pelaksanaan siklus II berdasarkan hasil dari refleksi pada siklus I.
siklus II
dilaksanakan apabila proses pembelajaran pada siklus I
kurang memuaskan atau
tidak sesuai dengan hasil yang diharapkan. Pada dasarnya
pelaksanaan
siklus II adalah untuk memperbaiki
kelemahan-kelemahan
yang terjadi pada siklus I. jika hasil yang telah diperoleh sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, maka pelaksanaan dari siklus II tidak perlu
dilakukan kembali.
9.
Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan
data dalam penelitian
ini
meliputi observasi,
tes,
dan wawancara.
Adapun
penjelasan
dari ketiga teknik pengumpulan
data tersebut adalah
sebagai berikut:
a.
Tes
Tes adalah alat ukur atau
prosedur
yang
digunakan
untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara dan
aturan-aturan yang sudah ditentukan. Tes merupakan suatu kegiatan yang
dilakukan atau digunakan guru untuk mengetahui hasil dari suatu
proses pembelajaran
yang telah dilaksanakan.
Berdasarkan pengertian tes diatas dapat disimpulkan bahwa
Tujuan melakukan tes
adalah untuk mengetahui pemahaman siswa dalam menyerap materi yang telah disampaikan. Data pemahaman
materi yang
diambil oleh peneliti yaitu dengan melakukan pre test dan post test.
pre
test dan post test dilakukan untuk
melihat aspek
kognitif
dan psikomotorik siswa pada penelitian ini.
b.
Observasi
Observasi adalah Teknik pengumpulan
data
dengan cara mengamati secara langsung maupun tidak tentang
hal-hal yang
diamati dan mencatatnya pada alat
observasi. Observasi merupakan pengamatan secara langsung kegiatan yang dilakukan, tujuan observasi
ini
adalah untuk data-data tentang
proses pembelajaran didalam kelas.
Data yang
diambil oleh peneliti adalah data aktivitas siswa guru dalam
proses pembelajaran
yang sedang berlangsung.
Berdasarkan pengertian diatas
dapat disimpulkan bahwa Tujuan
melakukan observasi adalah untuk mengetahui dan mengukur
penilaian afektif (sikap) peserta didik kepada guru
dan teman
sebayanya. Observasi juga dilakukan untuk melihat keaktifan siswa
saat kegiatan
belajar
didalam
kelas.
Peneliti
melihat
sikap dan
keaktifan
siswa Dengan
menggunakan
lembar
observasi.
10. Teknik Analisis Data
a.
Data aktivitas belajar siswa
Data tentang aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung diperoleh melalui lembar observasi. Setiap
siswa
dalam kelompok diamati aktivitasnya
dalam pembelajaran dengan memberikan
tanda √ pada lembar observasi jika
aktivitas
yang dilakukan sesuai dengan
indikator yang telah
ditentukan. Setelah
selesai diobservasi,
dihitung
jumlah
aktivitas
yang dilakukan
siswa lalu dipersentasekan
dengan menggunakan
rumus:
Ai =
Ai : Presentase aktivitas siswa
Na = jumlah indikator aktivitas siswa aktif
N = jumlah indikator aktivitas keseluruhan
Siswa dikategorikan aktif apabila % Ai bernilai lebih dari atau sama dengan 60%.
Selanjutnya, untuk
melihat persentase
siswa yang aktif digunakan rumus:
SA=
Keterangan
: SA
= persentase siswa aktif
∑Sa = jumlah
siswa
N = jumlah siswa
yang hadir
b.
Data hasil belajar siswa
Hasil belajar siswa diperoleh
dari hasil ujian akhir siklus. Berdasarkan kriteria
ketuntasan minimal sekolah, maka siswa dikategorikan
tuntas apabila memperoleh nilai ujian akhir siklus lebih dari atau sama dengan 70. Untuk menentukan persentase
siswa tuntas belajar digunakan rumus:
ST=
Keterangan
: ST
= persentase siswa tuntas belajar
∑St = jumlah
siswa yang tuntas
N = jumlah seluruh siswa yang hadir
11.
Indikator Keberhasilan
Dalam kegiatan pembelajaran dikatakan berhasil apabila indikator
yang diharapkan tercapai. Indikator keberhasilan dari penelitian tindakan kelas
ini yaitu:
a.
Pencapaian
hasil belajar lebih efektif yaitu melebihi KKM ≥ 70, dengan presentase minimal 90%
dari jumlah siswa.
b.
Secara individu membuat siswa itu
aktif, inovatif dan kreatif dalam pembelajaran, sedangkan secara kelompok
membuat siswa bisa saling berinteraksi satu sama lain.
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Penyajian dan Analisis Data
A.
HASIL
PENELITIAN
Hasil penelitian ini
meliputi : (1) Validasi Media, dan (2) Kegiatan observasi atau pengamatan
langsung obyek penelitian secara langsung dilakukan oleh satu pengamat saat
proses pembelajaran Bahasa Arab. observer adalah tim kolaborasi kegiatan yang
diamati meliputi : 1) aktivitas guru, 2) aktivitas siswa dan 3) hasil belajar Siswa.
Hasil observasi dicatat dalam lembar observasi untuk dianalisa dan dilakukan
refleksi
1.
Deskripsi Data
Hasil Validasi Metode Drill
Hasil dari penilaian
validasi media multimedia berupa power point yang dibuat pada siklus I dapat
dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.1
Data hasil validasi media multimedia siklus ke-1
NO |
Aspek |
Skor |
||||
4 |
3 |
2 |
1 |
|
||
1 |
Kemudahan
pengoperasian media |
V |
|
|
|
|
2 |
Ketertarikan
Penampilan media dan menerapkan metode Drill |
|
V |
|
|
|
3 |
Kemudahan
penggunaan metode Drill |
|
V |
|
|
|
4 |
Kesesuaian
gambar dengan materi |
|
V |
|
|
|
5 |
Urutan
/ alur sistematis tampilan media |
|
V |
|
|
|
6 |
Kejelasan
uraian pada media |
|
|
V |
|
|
7 |
Kemampuan
metode Drill dalam memotivasi pembelajaran |
|
V |
|
|
|
8 |
Kreatifitas
media dalam pembelajaran |
|
|
V |
|
|
Jumlah
Perkolom |
4 |
15 |
4 |
0 |
|
|
Total
Skor |
23 |
|
||||
Saran
: Secara
keseluruhan penerapan metode Drill sudah bagus dan layak digunakan |
Dari tabel
diatas maka diperoleh skor rata-rata =
Dilihat
dari skor rata-rata yang diperoleh yaitu 71,875 maka media mutimedia yang
digunakan untuk pembelajaran dinyatakan Layak.
2. Deskripsi Data Hasil Observasi Aktivitas Guru
Hasil pengamatan aktivitas guru pada siklus
I dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.2
Data hasil observasi aktivitas guru siklus I
No |
Aspek |
Indikator |
Skor |
|
|||||||
4 |
3 |
2 |
1 |
|
|||||||
1 |
Pra
Pembelajaran |
Kesiapan
ruangan, alat, dan media pembelajaran |
V |
|
|
|
|
||||
2 |
Kegiatan
Awal Pembelajaran |
Melakukan
apersepsi dan motivasi |
|
|
V |
|
|
||||
|
|
Menginformasikan
muatan pelajaran dan materi pembelajaran |
|
V |
|
|
|
||||
|
|
Memberikan
motivasi kepada siswa |
|
|
V |
|
|
||||
3 |
Kegiatan
Inti |
Mengaitkan
materi dengan pengalaman siswa |
|
|
V |
|
|
||||
|
|
Membagi
siswa dalam kelompok |
V |
|
|
|
|
||||
|
|
Menjelaskan
materi dengan menggunakan media |
|
V |
|
|
|
||||
|
|
Membimbing
siswa dalam melakukan kegiatan |
|
V |
|
|
|
||||
|
|
Mendiskusikan
hasil |
|
|
V |
|
|
||||
4 |
Penutup |
Menyimpulkan
hasil pembelajaran |
|
V |
|
|
|
||||
|
|
Melakukan
refleksi |
|
|
V |
|
|
||||
|
|
Menyampaikan
salam penutup |
V |
|
|
|
|
||||
Jumlah
Perkolom |
12 |
12 |
10 |
0 |
|||||||
Total
Skor |
34 |
||||||||||
Persentase |
70,8 % |
||||||||||
Kriteria |
BAIK |
||||||||||
Saran : Aktivitas
guru secara keseluruhan sudah baik namun ada beberapa kegiatan yang perlu
diperbaiki |
|||||||||||
Berdasarkan tabel
4.2 di atas, terdapat 4 Aspek dan 12 indikator dalam aktivitas guru memperoleh
skor 34 dengan mengacu pada perolehan skor dalam tabel deskriptif aktivitas
guru, maka aktivitas guru masuk dalam kategori Baik.
Hasil pengamatan
secara keseluruhan dalam pembelajaran Bahasa Arab dapat diuraikan sebagai
berikut :
a)
Aspek Pra Pembelajaran
Dalam
aspek ini skor yang diperoleh yaitu 4 karena untuk pengkondisian mulai dari
ruangan, peralatan dan kelengkapan sudah lengkap.
b)
Aspek Kegiatan
Awal Pembelajaran
-
Melakukan
apersepsi dan motivasi
Guru sudah melakukan
Appersepsi namun kurang dalam memberikan motivasi sehingga memperoleh skor 2
-
Menginformasikan
muatan pelajaran dan materi pembelajaran
Guru sudah
menginformasikan muatan pelajaran dan materi pembelajaran namun pelafalan yang
digunakan kurang tepat sehingga memperoleh skor 3
-
Memberikan
motivasi kepada siswa
Dalam memberikan
motivasi terkait pembelajaran yang disampaikan masih minim sehingga memperoleh
skor 2
c)
Aspek Kegiatan
Inti
-
Mengaitkan
materi dengan pengalaman siswa
Guru dalam mengkaitkan
materi dengan pengalaman siswa masih minim, sehingga memperoleh skor 2
-
Membagi siswa
dalam kelompok
Cara guru membagi
kelompok sudah baik, terbukti siswa dengan cepat membentuk kelompok sehingga
memperoleh skor 4
-
Menjelaskan
materi dengan menggunakan media multimedia
Guru dalam menyampaikan
materi di depan kelas masih terdapat 3 siswa yang mengobrol sendiri sehingga
memperoleh skor 3
-
Membimbing siswa
dalam melakukan kegiatan
Guru dalam membimbing
siswa dalam berkelompok mendampingi hanya beberapa kelompok saja sehingga
memperoleh skor 3
-
Mendiskusikan
hasil
Pada saat berdiskusi
terdapat beberapa kelompok tidak memperhatikan kelompok lain saat prsentasi
sehingga memperoleh skor 2
d)
Apek Penutup
-
Menyimpulkan
hasil pembelajaran
Guru sudah baik dalam
menyimpulkan hasil pembelajaran bersama siswa, tetapi terdapat kurang
memberikan waktu untuk siswa menyampaikan pendapatnya maka skor yang diperoleh
yaitu 3
-
Melakukan
refleksi
Guru belum terlihat melakukan refleksi, maka skor
yang diperoleh yaitu 2
-
Menyampaikan
salam penutup
Guru sudah menutup
pelajaran dengan berdoa maka skor yang diperoleh yaitu 4 Dari seluruh Aspek
yang ada pada aktivitas guru diperoleh skor 34 dengan persentase 70,8 % dan
Kriteria Baik
2.
Deskripsi Data Hasil Observasi Aktivitas
Siswa
Hasil pengamatan aktivitas siswa pada
siklus I dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.3
Data hasil observasi aktivitas siswa
No |
Aspek |
Indikator |
Skor |
||||
4 |
3 |
2 |
1 |
|
|||
1 |
Keaktifan |
Aktif memperhatikan penjelasan guru |
V |
|
|
|
|
Aktif menjawab pertanyaan guru |
|
|
V |
|
|
||
Keaktifan dan inisiatif siswa |
|
V |
|
|
|
||
Aktif mengerjakan tugas individu |
|
V |
|
|
|
||
2 |
Keberanian |
Rasa ingin tahu dan keberanian siswa |
|
V |
|
|
|
3 |
Kerja Sama |
Kerja sama mengerjakan tugas-tugas
kelompok |
V |
|
|
|
|
4 |
Bertanya |
Mengajukan pertanyaan dengan sopan |
|
|
V |
|
|
Bertanya tentang materi yang kurang jelas |
|
V |
|
|
|
||
5 |
Kemampuan |
Mampu membuat kesimpulan pembelajaran |
|
V |
|
|
|
Jumlah Skor |
8 |
15 |
4 |
0 |
|
||
Total Skor |
27 |
|
|||||
Persentase |
67,5% |
|
|||||
Kriteria |
Cukup |
|
|||||
Saran : Secara keseluruhan sudah cukup baik
namun untuk mengajak siswa aktif untuk menjawab maka bisa menggunakan
motivasi terlebih dahulu dan sebaiknya pada saat siswa bertanya
diinformasikan diharap menggunakan bahasa Indonesia dengan baik. |
Berdasrakn tabel di atas, hasil aktivitas siswa dalam
pembelajaran Bahasa Arab dapat diuraikan sebagai berikut :
a)
Aspek keaktifan
-
Aktif
memperhatikan penjelasan guru
Semua siswa
memperhatikan guru pada saat menyempaikan materi, maka skor yang diperoleh
yaitu 4
-
Aktif menjawab
pertanyaan guru
Terdapat hanya beberapa
siswa yang menjawab pertanyaan guru, maka skor yang diperoleh yaitu 2
-
Keaktifan dan
inisiatif siswa
Keaktifan dan inisiatif
siswa pada saat mengerjakan tugas kelompok sudah aktif dan berinisiatif untuk
mencari jawaban pada buku atau internet sehingga skornya yaitu 3
-
Aktif
mengerjakan tugas individu
Terdapat 3 siswa
yang tidak mengerjakan tugas individu
maka skornya yaitu 3
b)
Aspek Keberanian
Pada aspek ini meliputi
rasa ingin tahu dan keberanian siswa dalam bertanya terdapat 7 anak yang
bertanya, maka skor yang diperoleh yaitu 3
c)
Aspek kerjasama
Semua anak sudah saling
bekerjasama dalam menemukan jawabannya
d)
Aspek bertanya
-
Mengajukan
pertanyaan dengan sopan
Terdapat beberapa anak
yang cara mengajukan menggunakan bahasa sehari-hari. Maka skor yang diperoleh
yaitu 2
-
Bertanya tentang
materi yang kurang jelas
Terdapat 7 anak yang
sudah melakukan pertanyaannya berakitan dengan materi yang kurang jelas. Maka
skor yang diperoleh yaitu 3
e)
Aspek kemampuan
Sudah banyak siswa
melakukan kesimpulan bersama-sama dengan guru meskipun masih ada beberapa siswa
yang Cuma melihat saja. Maka skor yang diperoleh yaitu 3
B.
HASIL BELAJAR
SISWA
1.
Prasiklus
Berdasarkan hasil pelaksanaan pembelajaran siklus I data hasil tes siswa materi
Hukum Ra’ Tafkhim Ra’ Tarqiq dan Ra’ JawazulWajhaini sebagai berikut.
Tabel 1.1
NO |
NAMA |
L/P |
Prasiklus |
Ketuntasan (KKM=70) |
1 |
Alfin Rendra Wijaya |
L |
70 |
Tuntas |
2 |
Ahmad Ramadhani |
L |
65 |
Tidak Tuntas |
3 |
Al Farisy |
L |
60 |
Tidak Tuntas |
4 |
Fatahillah Adi Putra |
L |
70 |
Tuntas |
5 |
Dany Alfiansyah |
L |
72 |
Tuntas |
6 |
M. Muaddom |
L |
60 |
Tidak Tuntas |
7 |
Aizzatul Adelia |
P |
75 |
Tuntas |
8 |
Maudy Istighfarini |
P |
75 |
Tuntas |
9 |
Mutmainnatul Jennah |
P |
65 |
Tidak Tuntas |
10 |
Melisa |
P |
70 |
Tuntas |
11 |
Musrifah Ahmad |
P |
80 |
Tuntas |
12 |
Rania |
P |
70 |
Tuntas |
13 |
Safina |
P |
70 |
Tuntas |
14 |
Siti Aisa |
P |
65 |
Tidak Tuntas |
15 |
Vita Octavia |
P |
65 |
Tidak Tuntas |
|
Total |
|
1032 |
|
|
Rata-rata |
|
68.8 |
|
Berdasarkan tabel di
atas, nilai tertinggi yang di capai siswa pada nilai pretest adalah 80 sebanyak 1 siswa, dan nilai terenedah yang di capai siswa 60 sebayak 2 siswa, siswa yang memperoleh nilai ≤ 70
sebanyak 6 siswa sedangkan siswa yang memperoleh nilai ≥70 sebayak 4
siswa. Nilai rata-rata kelas 68.8
2.
Siklus I
Hasil Pelaksanaan Pembelajaran Siklus
I (posttest)
Tabel 1.2
NO |
NAMA |
L/P |
Siklus I |
Ketuntasan (KKM=70) |
1 |
Alfin Rendra Wijaya |
L |
75 |
Tuntas |
2 |
Ahmad Ramadhani |
L |
75 |
Tuntas |
3 |
Al Farisy |
L |
60 |
Tidak Tuntas |
4 |
Fatahillah Adi Putra |
L |
70 |
Tuntas |
5 |
Dany Alfiansyah |
L |
75 |
Tuntas |
6 |
M. Muaddom |
L |
65 |
Tidak Tuntas |
7 |
Aizzatul Adelia |
P |
80 |
Tuntas |
8 |
Maudy Istighfarini |
P |
75 |
Tuntas |
9 |
Mutmainnatul Jennah |
P |
70 |
Tuntas |
10 |
Melisa |
P |
70 |
Tuntas |
11 |
Musrifah Ahmad |
P |
85 |
Tuntas |
12 |
Rania |
P |
65 |
Tidak Tuntas |
13 |
Safina |
P |
80 |
Tuntas |
14 |
Siti Aisa |
P |
65 |
Tidak Tuntas |
15 |
Vita Octavia |
P |
65 |
Tidak Tuntas |
|
Total |
|
1075 |
|
|
Rata-rata |
|
71.66 |
|
Berdasarkan di
atas, nilai tertinggi yang di capai siswa pada nilai pretest adalah 85 sebanyak 1 siswa, dan nilai terenedah yang di capai siswa 60 sebayak 1 siswa, siswa yang memperoleh nilai ≤ 70
sebayak 5 siswa sedangkan siswa yang memperoleh nilai ≥70 sebayak 7
siswa. Nilai rata-rata kelas 71.66.
3.
Siklus II
Hasil Pelaksanaan Pembelajaran Siklus
III (posttest)
Tabel 4
NO |
NAMA |
L/P |
Siklus II |
Ketuntasan (KKM=70) |
1 |
Alfin Rendra Wijaya |
L |
80 |
Tuntas |
2 |
Ahmad Ramadhani |
L |
85 |
Tuntas |
3 |
Al Farisy |
L |
75 |
Tuntas |
4 |
Fatahillah Adi Putra |
L |
80 |
Tuntas |
5 |
Dany Alfiansyah |
L |
85 |
Tuntas |
6 |
M. Muaddom |
L |
75 |
Tuntas |
7 |
Aizzatul Adelia |
P |
90 |
Tuntas |
8 |
Maudy Istighfarini |
P |
85 |
Tuntas |
9 |
Mutmainnatul Jennah |
P |
80 |
Tuntas |
10 |
Melisa |
P |
80 |
Tuntas |
11 |
Musrifah Ahmad |
P |
85 |
Tuntas |
12 |
Rania |
P |
75 |
Tuntas |
13 |
Safina |
P |
90 |
Tuntas |
14 |
Siti Aisa |
P |
75 |
Tuntas |
15 |
Vita Octavia |
P |
75 |
Tuntas |
|
Total |
|
1215 |
|
|
Rata-rata |
|
81 |
|
Berdasarkan tabel 4 , nilai tertinggi yang dicapai siswa pada nilai postest adalah 90 sebayak 2 siswa, dan nilai terendah yang di capai siswa adalah 75 sebayak 5 siswa. Tidak ada siswa yang memperoleh nilai ≤ 70 semua siswa memperoleh nilai ≥75. Karena di siklus III ini nilai
diambil dari nilai kelompok di
tambah dengan nilai
quis yang di
berikan di siklus III, terjadi
kenaikan nilai yang sangat siknifikan di
karenakan tugas yang diberikan secara kelompok, siswa diberikan nilai
tambahan di siklus III ini dengan mengerjakan soal
quis yang ada di
LKPD, dan Nilai rata-rata kelas sekarang menjadi 81.
4.
Rekapitulasi
Tabel 5
Variabel |
Indikator |
Pencapaian
Pra Siklus |
Pencapaian
Siklus I |
Pencapaian
Siklus II |
Hasil
belajar
siswa |
Nilai rata-rata
hasil
belajar
siswa |
68.8 |
71.66 |
81 |
|
Presentase siswa
yang mencapai KKM |
60% |
66.6% |
100% |
Berdasarkan tabel 5 dapat diketahui pada hasil belajar terjadi peningkatan tiap siklus, hal
ini
dapat diketahui
pada Prasiklus dari nilai rata-rata hasil belajar siswa 15 dengan
persentase siswa
yang mencapai KKM sedikit sebesar 60%. Sedangkan
pada siklus I, hasil belajar siswa mengalami sedikit peningkatan dengan rata-rata 71.66 dan presentase siswa mencapai KKM meningkat sebesar
66.6%. Dan pada siklus III, hasil belajar siswa mengalami peningkatan dengan rata-rata 81 dan presentase siswa
mencapai
KKM sebesar 100%.
Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa peneliti sudah berhasil karena hasil belajar siswa yang menjadi objek penelitian sudah mencapai
kriteria keberhasilan atau indikator, keberhasilan yang telah ditentukan sebelumnya ole h peneliti.
BAB V
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Berdasarkan penelitian
tindakan
kelas yang dilakukan yaitu
Penggunaan Metode Drill Membaca Al-Qur’an Surah Al- Qodr Materi
Bacaan Ra’ Tafkhim Ra’tarqiq Dan
Ra’ Jawazul Wajhaini Kelas VI MI Darul Barokah Surabaya, dapat disimpulkan sebagai berikut:
1.
Penelitian dilakukan bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa
dengan pengembangan Penggunaan Media
Berbasis Gambar dalam pelajaran Al Qur’an Hadits untuk kosa kata siswa di kelas
VI MI Darul Barokah Kec. Semampir Kota Surabaya
2.
Penelitian
dilakukan selama dua siklus pembelajaran yaitu
pembelajaran siklus I dan siklus II. Hal ini dilakukan untuk mengetahui
peningkatan prestasi belajar siswa dengan indikator keberhasilan tercapai yaitu
perolehan skor siswa 90% mencapai atau melebihi kriteria ketuntasan minimal
(KKM=70) siswa.
3.
Dengan
pengembangan metode pembelajaran menggunakan Metode Drill Membaca Al-Qur’an
Surah Al- Qodr, terdapat peningkatan prestasi belajar pada pembelajaran siklus
I dan siklus II yaitu lebih dari 90%.
4.
Dengan
penerapan Penggunaan
Metode Drill Membaca Al-Qur’an Surah Al- Qodr
dalam pelajaran Al Qur’an Hadits ini juga meningkatkan kosa kata
dan hasil belajar siswa terlihat lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran.
B.
Saran
1.
Guru diharapkan
lebih kreatif dan
inovatif dalam mengembangkan
Metode Drill Membaca Al-Qur’an Surah Al- Qodr yang dapat meningkatkan motivasi dan
keaktifan siswa dalam pembelajaran,
serta membantu siswa
dalam memahami materi
yang disampaikan.
2.
Guru dapat
mengembangkan media pembelajaran
yang kreatif dan
inovatif dengan mempertimbangkan sarana prasarana sekolah, guru, maupun
siswa, serta karakteristik siswa didalam kelas.
DAFTAR PUSTAKA
Hudoyo, Herman.1990. Strategi belajar-mengajar. Bandung: Sinar
Dunia Algensindo Sagala,
Syaiful H. 2008. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
Trianto.
2007. Model-model Pembelajaran inovatif
Berorientasi konstruktivistik. Jakarta: Prestasi pustaka
Ratnaningsih Enok. 2012. Efektivitas Metode
Drill Dan Resitasi Dalam Meningkatkan Pemahaman dan Keterampilan Siswa Terhadap
Hukum Bacaan Qolqolah dan Ro’ Di SMP Negeri 1 Subang. Jurnal Pendidikan Agama
Islam Ta’lim Vol. 10 No. 10-201
Sanjaya Wina. 2011. Penelitian Tindakan Kelas (
Jakarta : Kencana Prenada )
Basrowi. 2008. Prosedur Penelitian Tindakan
Kelas (Jakarta : Graha Indonesia)